Senja yang indah

Agustus 14, 2015


Setelah di guyur hujan lebat, akan tampak menyenangkan jika menikmati secangkir teh hijau. Rasanya sudah tiga tahun belakangan ini aku tergila-gila dengan minuman ini. Rasa pahitnya yang membuat ku suka, entahlah mungkin kerena aku tak begitu menyukai gula. Aku berdiri tepat di balik jendela kamar ku yang ku biarkan tirainya terbuka. Biasanya aku tidak pernah membuka tirai kamar ku, aku membiarkan kamar ku gelap tanpa cahaya matahari, karena bagi cahaya itu begitu menyakitkan ku. Entahlah, mungkin karena aku tak kuat berada di bawah sinar matahari. Aku menerawang ke atas langit, aku menghela nafas panjang. tak ada pelangi, padahal hujan turun dengan begitu lebatnya. Aku selalu berharap akan ada pelangi cinta yang datang setelah lebatnya hujan. Pelangi cinta adalah nama yang ku berikan untuk pelangi yang muncul setelah hujan lebat. Kenapa harus cinta, karena kata orang cinta itu penuh warna, bahkan lebih indah dari pelangi. Namun bagi ku pelangi bahkan jauh lebih indah dari cinta. Semilir angin berhembus, begitu dingin hingga dapat ku rasakan dinginnya merasuk ke dalam tulang ku. Suasana sore ini sangat menyenangkan, apalagi ditambah dengan mekarnya beberapa bunga aster kesayangan ku yang berjajar rapi di depan jendela kamar ku. Rasanya begitu damai, hingga tak sadar mata ku terpejam. Seolah-olah menikmati keheningan ini, aku benar-benar menyukai sore ini. Andai bisa terulang kembali.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.