Senja yang indah
Setelah di guyur hujan lebat, akan tampak menyenangkan jika
menikmati secangkir teh hijau. Rasanya sudah tiga tahun belakangan ini aku
tergila-gila dengan minuman ini. Rasa pahitnya yang membuat ku suka, entahlah
mungkin kerena aku tak begitu menyukai gula. Aku berdiri tepat di balik jendela
kamar ku yang ku biarkan tirainya terbuka. Biasanya aku tidak pernah membuka
tirai kamar ku, aku membiarkan kamar ku gelap tanpa cahaya matahari, karena
bagi cahaya itu begitu menyakitkan ku. Entahlah, mungkin karena aku tak kuat
berada di bawah sinar matahari. Aku menerawang ke atas langit, aku menghela
nafas panjang. tak ada pelangi, padahal hujan turun dengan begitu lebatnya. Aku
selalu berharap akan ada pelangi cinta yang datang setelah lebatnya hujan. Pelangi
cinta adalah nama yang ku berikan untuk pelangi yang muncul setelah hujan
lebat. Kenapa harus cinta, karena kata orang cinta itu penuh warna, bahkan
lebih indah dari pelangi. Namun bagi ku pelangi bahkan jauh lebih indah dari
cinta. Semilir angin berhembus, begitu dingin hingga dapat ku rasakan dinginnya
merasuk ke dalam tulang ku. Suasana sore ini sangat menyenangkan, apalagi
ditambah dengan mekarnya beberapa bunga aster kesayangan ku yang berjajar rapi
di depan jendela kamar ku. Rasanya begitu damai, hingga tak sadar mata ku
terpejam. Seolah-olah menikmati keheningan ini, aku benar-benar menyukai sore
ini. Andai bisa terulang kembali.
Tidak ada komentar: