Makalah Manajemen dan Organisasi
TUGAS MAKALAH
PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI
NIAGA
MANAJEMEN DAN ORGANISASI
DIYAH
SETYO WINARNI
Ilmu Administrasi Niaga
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi
Lancang Kuning Dumai
2015
Menurut jenis organisasi yang didirikan,tujuan utama atau tujuan pokok dapat dibedakan menjadi beberapa macamantara lain:
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manajemen
adalah pekerjaan intelektual yang dilaksanakan orang dalam hubungan organisasi.
Sejarah umat manusia dapat ditelusuri dari perkembangan organisasi sosial.
Selama abad ke 20, terdapat pertumbuhan pesat dalam ukuran, jenis, dan
kompleksitas organisasi-perusahaan,serikat buruh,rumah sakit,instansi
pemerintahan,dan perseroan multi nasional.
Evolusi
organisasi telah mendorong lahirnya jenis baru professional-manajer. Manajemen
professional bukanlah berdasarkan pemilikan, tetapi berdasarkan skill (
keterampilan/keahlian) yang diperoleh dari pegetahuan dan pengalaman. Manajemen
terdapat dalam semua organisasi. Ia bukan hanya pekerjaan dalam perusahaan atau
instansi pemerintah saja. Segala macam organisasi mempunyai banyak fungsi dan
ciri-ciri yang sama. Berbagai kegiatan pokok manajerial dilaksanakan dalam
semua instansi organisasi. Akan tetapi, kita semakin sadar bahwa setiap
organisasi itu mengembangkan kebudayaan internalnya (cara beroperasinya)
sendiri yang mempengaruhi cara pekerjaan manajerial itu dapat dilaksanakan
secara efektif. Kebudayaan organisasi itu menyangkut perangkat nilai, kepercayaan dan pemahaman
yang penting yang dimiliki bersama oleh para anggotanya. Salah satu peranan
penting dari manajemen adalah membentuk kebudayaan organisasi. Gaya(style)
manajemen adalah cara khas (distincitive manager) seorang manajer berperilaku
yang dibatasi oleh kebudayaan organisasi dan dituntun oleh filsafat pibadinya.
Kemudian timbul pertanyaan apa itu manajemen dan organisasi itu.
B. RUMUSAN
MASALAH
1. Apa
yang di maskud manajemen dan organisasi?
2. Apakah
manfaat dari ilmu manajemen dan ilmu organisasi?
3. Apa
tujuan dari ilmu manajemen?
4. Bagaimana
fungsi-fungsi dasar manajemen?
5. Bagaimanakah
fungsi dan tujuan dari organisasi?
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apa yang di maksud
dengan manajemen dan organisasi. Selain itu untuk mengetahui manfaat dari
manajemen dan organisasi itu sediri. Serta untuk mengetahui tujuan dari ilmu
manajemen, fungsi-fungsi dasar dari manajemen, dan untuk mengetahui fungsi dan
tujuan dari organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definsi
Ilmu Manajemen
Manajemen
sama tuanya dengan peradaban di yunani
kuno dan kerajaan romawi,manajemen berasal dari kata kerja to manage, yang artinya
mengurus, mengatur,melaksanakan, dan mengola.
Adapun
definisi dari ilmu manajemen adalah suatu ilmu yang mempelajari secara
komprehensif tentang bagaiamana mengarahkan dan mengelola orang-orang dengan
berbagai latar belakang yang berbeda-beda dengan tujuan untuk mencapai tujuan
yang diinginkan, Beberapa pendapat lainnya tentang definisi manajemen.
a. Manajemen
merupakan suatu rangkaian aktivitas (termasuk perencanaan dan pengambilan
keputusan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian) yang diarahkan
pada sumber-sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi dengan cara
yang efektif dan efesien. ( Ricky W. Griffin)
b. Manajemen
adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau
pengarahan suatu kelompok orang-orang ke arah tujuan-tujuan organisasional atau
maksud-maksud yang nyata. ( George R.Terry dan Leslie W.Rue)
c. Manajemen
adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpin, dan pengendalian upaya
anggota organisasi dan penggunaan semua sumber daya organisasi untuk mencapai
tujuan yag telah ditetapkan.( James A. F. Stoner)
B.
Tujuan
dan Manfaat Ilmu Manajemen
Adapun
tujuan serta manfaat dengan diterapkannya ilmu manajemen pada suatu organisasi
adalah:
A. Mampu
memberikan arah pencapaian kinerja secara terukur dan sistematis sehingga
diharapkan pekerjaan dapat dikerjakan berdassarkan time schedule
B. Mampu
menempatkan perusahaan dalam kerangka kerja yang mengedepankan konsep efesiensi
dan efektivitas. Efesiensi dilihat dari segi biaya yang dipergunakan sesuai
dengan alokasi yang dianggarkan bahkan jika memungkinkan lebih rendah dari yang
teralokasi. Sedangkan konsep efektivitas melihat pda sisi penghematan waktu
yang bisa dilakuan, artinya suatu pekerjaan manusia dilaksanakan dan
terselesaikan secara tepat waktu yang direncanakan.
C. Membuat
perusahaan telah menerapkan konsep manajemen yang memenuhi standar-standar
aturan yang telah disepakati, sehingga para klien dan mitra bisnis menaruh
simpati serta kepercayaan pada
perusahaan.
C.
Perbedaan
ilmu manajemen dahulu dan sekarang
Perkembangan
ilmu manajemen yang terus berkembang dari waktu ke waktu, sebenarnya merupakan
bentuk salah satu sifat dinamis dari ilmu itu sendiri. Dalam konsep ilmu bahwa
apa yang dikatakan hari ini bisa saja di masa yang akan datang akan mengalami
perubahan, atau konsep tersebut tidak lagi utuh dipakai atau diterapkan. Oleh
karena itu secara umum ada beberapa bentuk perbedaan antara manajemen dahulu
dan sekarang. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
No
|
Dahulu
|
Sekarang
|
1
|
Sistem pencatatan setiap informasi yang
diperoleh bersifat manual dan tidak sistematis
|
Sistem penctatan informasi telah
berlangsung secara sistematis dan terkomputersasi dengan baik
|
2
|
Pengelolaan dan pengambilan keputusan
organisasi sangat bertumpu pada satu orang, sehingga pengambilan keputusan
menjadi lambat
|
Mengajarkan konsep pengambilan keputusan
kepada seluruh karyawan,dan para karyawan dikaderkan untuk suatu saat menjadi
pimpinan atau decisionmaker, termasuk pada keputusan penting
|
3
|
Loyalitas konsumen pada organisasi tidak
bersifat multi arah, karena konsumen hanya mengenal/mempercayai orang-orang
tertentu saja
|
Loyalitas konsumen bersifat universal,
dimana konsumen melihat organisasi secara keseluruhan dan berfikir menjadi
jauh lebih realistis. Denagn kata lain keputusan konsumen tidak berdasarkan
perasaan namun logika ilu yang dimiliki
|
4
|
Keputusan kadang kala bersifat memaksa dan
tidak aspiratif dalam mendengar keluhan dari para karyawan. Karena mekanisme
kerja menempatkan karyawan sebagai pihak pekerja semata
|
Mengedepankan semangat kerja keras dan
berusaha keras untuk selalu menghargai setiap karyawan berdaasarkan
aturan-aturan yang disepakati, seperti aturan UMR bagi karyawan, fasilitas
ksehatan, dan lain sebagainya.
|
5
|
Pihak pemilik perusahan lebih mengedepankan
kaderisasi dari orang-orang yang terdekat, bukan bersifat siapa yang
berprestasi diperbolehkan sehingga peluang untuk memperoleh kepuasan dalam
mengelola perusahaan sulit untuk bisa diperoleh
|
Karyawan yang berprestasi memungkinkan
memperoleh penghaegaan, bahkan para komisaris menyetujui jika ada pihak
manajemen perusahaan yang berkeinginan untuk membeli saham perusahan,
sehingga diharapkan dengan dengan konsep seperti tanggung jawab manajemen
pada perusahaan menjadi semkin tinggi
|
D.
Permasalahan-permasalahan
umum dalam bidang manajemen
Secara umum ada bebeerapa permasalahan yang
ditemukan daam bidang ilmu manajemen, yaitu:
A. Perkembangan
ilmu manajemen yang begitu pesat masih belum mampu memberikan kepuasan kepada
berbagai pihak sebagai penggunanya, yaitu baik organisasi profit maupun non
profit. Contohnya dalam menyelesesaikan berbagai konflik internal dan eksternal
di perusahaan.
B. Berbagai
penelitian dalam bidang ilmu manajemen yang dilakukan oleh para peneliti belum
semuanya bisa diterapakan. Hambatan atau kendala penerapan tersebut disebabkan
oleh berbagai alasan, baik karena peraturan pemerintah dan juga budaya di
lingkungan organisasi yang tidak mendukung ke arah tersebut.
C. Ilmu
manajemen belum mampu memberikan keadilan kepada para pihak yang selama ini dianggap
sebagai kelompok yang dirugikan oleh keberadaan suatu organisasi. Misalnya
masalah pencemaran lingkungan baik berbentuk limbah beracun, polusi udara, dan
lain sebagainya. Dmana pemahaman pihak manajemen perusahaan masih sebatas
mengejar profit dan komunitas, tapi belum pada masa perwujudan kesejahteraan
besama.
D. Undang-undang
yang berhubungan dengan peraturan perusahaan dan sejenisnya belum menempatkan
konsep manajemen dalam kondisis yang benar-benar ideal. Dalam arti
undang-undang tersebut belum tersusun mewakili keinginan para pihak khususnya
para stakeholders tapi kadang kala disusun karena keinginan atau adanya tekanan
pihak tertentu.
E.
Peranan
ilmu manajemen bagi manajer
Setiap
manajer diberbagai organisasi baik profit dan non profit mengharuskan untuk
memahami konsep ilmu manajemen secara baik dan sempurna. Dengan tujuan agar
pekerjaan yang dilaksankan oleh manajer terebut dapat dilaksanakan secara
sistematis, terukur dan berkualitas. Dan untuk mewujudkan itu manajer mungkin
mengerjakan semuai itu sendiri tanpa ada bantuan dari pihak manapun. Oleh
karena itu, kita dapat memberikan beberapa arti penting akan peran ilmu
manajemen bagi manajer sebagai berikut:
A. Ilmu
manajemen mampu memberi fasilitas pemikiran yang berkonsisten dan terukur dalam
membangun perencanaan usaha secara jangka pendek dan panjang
B. Ilmu
manajemen dapat menemukan berbagai bentuk kesalahan yang terjadi di suatu
organisasi dan meyelesaikan kesalahan tersebut dengan tegas serta terhomat,
tanpa menimbulkan permasalahan secara jangka panjang
C. Ilmu
manajemen mengedepankan seni dalam setiap tindakannya, karena dengan penggunaan
seni setiap pekerjaan menjadi jauh lebih bermuatan kekeluargaan dan menjauhkan
kesan keras serta tegang. Karena jika tindakan dalam organisasi bersifat keras
dan tegang maka memungkinkan terjadinya konflik dan konfrontsi yang bisa
merembes pada lemahnya kekuatan internal organisasi.
F.
Tingkatan
manajemem dalam organisasi
Adapun
tingkatan dari manajemen ( level of management) yang berlaku di berbagai
organisasi saat ini adalah
a. Manajemen
level atas ( top management)
Memiliki cirri-ciri sebagai
berikut:
· Bekerja
untuk mengonsep dan mewujudkan visi dan misi perusahaan
· Merancang
strategi perusahaan secara keseluruhan, termasuk meutuskan kebijakan akuisisi
dan merger
b. Manajemen
level menengah ( middle management), dan
Memiliki cirri-ciri sebagai
berikut:
· Mengedepankan
konsep efektivitas dalam melaksanakan pekerjaan
· Bertanggung
jawab terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh pihak lower management, dan
berusaha memperkecil risiko pekerjaan yang akan terjadi nantinya
· Middle
management bertugas menjebatani informasi yang berhubungan antara top dan lower
management
c. Manajemen
level bawah ( lower management)
Memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
· Mengerjakan
seluruh pekerjaan yang ditugaskan oleh pihak middle management hingga beres
· Mengedepankan
konsep efesiensi dalam bekerja
· Lower
management bertugas melayani unit-unit yang paling bawah
G.
Fungsi-Fungsi
Dasar Manajemen
1.Penetapan sasaran
Mengidentifikasi
sasaran organisasi adalah fungsi primer manajer. Sasaran itu selalu ditentukan,
setidak-tidakya secara implisit. Sasaran sistem menekankan kondisi masa depan
yang diharapkan yang hendak dicapai oleh organisasi. Sasaran spesifik meiputu
penyeleseaian. Suatu misi atau tujuan itu biasanya diingat dalam pikiran
sebagai pedoman umum untuk sasaran operasional. Misalnya misi seorang pengecer
produk yang bermutu dengan harga terjangkau harslah dijabarkan ke dalam garis
produk tertentu yang tampak terjangkau oleh para langganan. Batas waktu
tertentu yang tampak terjangkau oleh para langganan. Batas waktu tertentu
seringkali ditetapkan untuk proyek ad hoc atau proyek satu kali (on time
projects). Suatu satgas dapat diangkat dengan mandat untuk apa yang harus
diselesaikan ( sebuah bangunan baru atau suatu kontrak serikat buruh baru),
oleh siapa ( kontraktor atau tim perunding) , dan kapan( 20 juni atau 25
desember)
2.Merencanakan
Sekali
sasaran telah ditetapkan, maka tugas manajer adalah merencanakan alat-alat
mencapainya-memutuskan apa yang akan dilaksanakan da bagaimana melaksanakanya.
Ini membutuhkan pembuatan strategi yang menyeluruh dan kebijaksanaan umum plus
program-program dan prosedur-prosedur spesifik. Perencanaan memberikan kerangka
untuk mengadukan pengambian keputusan di seluruh organisasi dan pada waktunya.
Perencanaan memberikan alat bagi manajer dan organisasi untuk mengatasi
perubahan-perubahan dalam lingkungan mereka. Pesatnya perubahan politik,
teknologi, ekonomi, dan factor-faktor lain, menunjukkan perlunya perhatian yang
kontinyu terhadap perumusan kembali(reformulation) strategi.
3.Menghimpun sumber daya
Hasil
prose perencanaan adalah rencana-rencana operasional untuk melaksanakan
tugas-tugas. Sumber-daya dibutuhkan untuk melakasanakan rencana, dan manajemen
bertanggung jawab menghimpun sumberdaya dan mengawasi efesiensi penggunaan
sumber daya itu. Bagi setiap organisasi atau operasi terdapat kebutuhan
keuangan, material, manusia dan teknologi. Operasi rutin membutuhkan
tersedianya selalu sumber daya dalam bentuk arus-uang tunai, bahan mentah,
usaha manusia, dan metode kerja. Ide-ide pembaharuan membutuhkan sumber-sumber
dana baru, bahan mentah yang berbeda, penyesuaian usaha manusia, dan perubahan
prosedur. Tnggung jawab manajer untuk menghimpun sumber daya dalam organisasi
kecil, dimana pemiliknya atau manajernya aktif terlibat mengkoordinir operasi
itu, adalah mudah dilihat. Contohnya adalah pemilik bowling didekat rumah anda,
bengkel reparasi mobil, atau salon rambut.
Dalam
organisasi besar, para manajer dari berbagai subunit juga terlibat memghimpun
sumber daya mendpatkan pengesahan anggaran pengeluaran modal untuk peralatan
baru, menjamin suplai yang memadai untuk baja atau onderil baru, melatih
pegawai baru untuk mengaktifkan para pekerja yang pensiun, dan mendapatkan
sokingan staf seperti pengolahan atau kelompok produk baru seringkali harus
berjuang untuk sumber daya dalam organisasi mereka.
4.Mengorganisir
Mendapatkan
orang dan sumber daya yang sesuai belum
menjamin efektivitas dan efesiensi organisasi. Manajer juga bertugas mengembangkan
dan memelihara suatu struktur untuk melaksanakan rencana yang telah ditetapkan
dan mencapai sasaran-sasaran yang relevan. Diagram arus kerja melukiskan proses
transformasi yang dipakai untuk menghasilkan barang-barang atau jasa-jasa.
Tugas manajer itu meliputi membagi pekerjaan diantara berbagai komponen dan
kenudian megintegrasikan hasil-hasilnya.
Struktur dan proses organisasi
dirancang agar sesuai dengan situasi tertentu. Disain yang relative permanen
adalah congan untuk aktivitas yang stabil dn rutin. Sebaliknya, keadaan yang
berubah-ubah misalnya, dalam industri teknologi tinggi membutuhkan disain yang
fleksibel dengan panitia ad hoc, satgas (task forces) dan kelompok-kelompok
proyek.
5.Melaksanakan
Sasaran,
rencana, sumber daya, dan disain, semuanya adalah bagian persiapan
mengembangkan kemampuan untuk melaksanakan. Tetai tidak apa-apa yang terjadi
sebelum ada usaha untuk mencapai hasil-hasil yang diinginkan. Produk baru harus
dihasilakan dan dijual.
Prosedur
pengurangan biaya harus dipakai untuk menggantikan metode yang ada. Dan usaha
itu harus dipertahankan dalam kegiatan sehari-harinya yang merupakan basis bagi
penyelenggaraan organisasi keseluruhannya. Para manajer seringkali mengarahkan
aktivitasnya untuk melaksanakan rencana-rencana dan prosedur-prosedur. Atau
mereka mungkin hanya tidak langsung terlibat dengan melimpahkannya kepada orang
lain dan hanya menjaga hubungan. Pada umumnya, jumlah usaha yang terlibat dalam
pelaksanaan itu merypakan suatu fungsi kesanggupan manajer untuk mempengaruhi
orang lain, bawahan, rekan sebaya, dan bos.
6.Mengawasi
Mengukur
dan menilai hasil-hasil itu merupakan langkah yang perlu untuk menilai prestasi
organisasi dan menentukan kemampuan manajemen melaksanakan tugasnya Pengawasan(
controlling) adakah fungsi manajer untuk memelihara aktivitas dalam limit-limit
yang diizinkan, yang diukur dengan harapan-harapan. Ia saling berjalin dan
bergantng dengan perencanaan. Rencana memberikan kerangka untuk mengawasi
pekerjaan. Organisasi iu mengawasi jika ia menilai keseluruhan penyelenggaraan
dengan rencana strategi 5 tahun atau membandingkan hasil-hasil spesifik dengan
kuota produksi 25 unit per jam.
H.
Teori
organisasi
Teori
organisasi dikembangkan untuk memahami dan menyelesaikan berbagai bentuk
permasalahan dalam organisasi, baik bersifat jangka pendek maupun janga
panjang. Para manajer sering melihat organisasi sebagai tempat untuk
memaksimalkan profit dan memberikan keuntungan kepada para pemegang saham namun
sering mengesampingkan atau mengindahkan permasalahan-permasalahan yang sering
timbul di organisasi tersebut.
Ruang
lingkup pemahaman teori organisasi menekankan pada struktur dan desain
organisasi. Pembentukan struktur dan desain yang representatif akan melahirkan
organisasi yang memiliki daya tahan dan adaptasi tinggi pada perubahan, Teori
organisasi menunjuk aspek-aspek dekskriptif maupun preskriptif dari disiplin
ilmu tersebut. secara lebih dalam Stephen menegaskan ‘Teori ini menjelaskan
bagaimana organisasi sebenarnya distruktur dan menawarkan tentang bagaimana
organisasi dapat dikonstruksikan guna meningkatkan keefektifan mereka.
I.
Definisi
Pegorganisasian dan Organisasi
Organisasi
(organization) dan pengorganisasian (organizing) memiliki hubungan erat dengan
manajemen. Organisasi merupakan alat atau wadah atau tempat manager, karyawan
atau sekelompk orang melakukan kegiatan-kegiatannya untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Sedangkan pengorganisasian adalah proses kegiatan penyusunan
anggota dalam bentuk struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan,
sumber-sumber, dan lingkungannya. Pengoganisasian merupakan salah satu fungsi
organik dari manajemen dan di tetapkan sebagi fungsi kedua setelah perencanaan
(planning).
Manusia
itu bersifat sosial. Kecenderungan mengorganisir dan bekerja sama degan hubungan
yang saling bergantung merupakan hal yang interen. Teori organisasi telah pesat
berkembang , perubahan drastis itu telah terjadi selama abad lampau. Kelompok
dan organisasi adalah bagian yang meluas (presive) dari kehidupan kita
sekarang. Seperti contohnya kita lahir dalam keluarga dengan bantuan organisasi
medis. Organisasi bukanlah fenomena yang jauh dan tak-pribadi (impersonal).
Kita semua adalah anggota dari masyarakat organisasi orang yang bekerja sama
dalam kelompok untuk mencapai berbagai tujuan. Organisasi berarti
menstrukturkan dan memadukan (intergating) kegiatan, yaitu kegiatan orang-orang
yang bekerja bersama dalam ubungan yang saling bergatung. Paham saling
bergantung ini menunjukkan suatu sistem
ekonomi sosial. Oleh karena itu, kita dapat mengatakan bahwa organisasi itu
terdiri dari:
a. Pengaturan
yang berorientasi sasaran (goal oriented arragments), orang dengan tujuan.
b. Sistem
psikososial, orang yang berinteraksi dalam kelompok.
c. Sistem
teknologis, orang yang memakai pengetahuan dan teknik.
d. Intergrasi
kegiatan-kegiatan yang terstruktur, orang yang bekerja sama dalam
hubungan-hubungan yang berpola.
Organisasi berasal
dari kata organ (bahasa dalam yunani) yang berarti alat. Bagi seorang pebisnis
yang sukses diharuskan untuk memiliki suatu organisasi yang memiliki repotasi
yang baik, dalam artian disegani oleh para mitra bisnis serta para pesaing dn
juga dicintai oleh para karyawan. Oleh karena itu, dapat didefinisikan bahwa
organisasi sebagai wadah yang memiliki multi peran da diberikan dengan tujuan
mampu memberikan serta mewujudkan keinginan berbagai pihak, dan tak terkecuali
kepoasan bagi pemiliknya.
Disisi lain Stephen
P. Robbins mendefinisikan organisasi sebagai kesatuan (entity) sosial yang
dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat
didefiniskan, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai
suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
J. Bentuk-betuk organisasi
a. Organisasi
Garis
Organisasi garis
menganut konsep yang bersifat vertical, yaitu dimana setiap perintah,
kebijakan, aturan dan petunjuk penugasan bersumber dari atas ke bawah.
Menurut Faisal Affif dkk cirri-ciri utama organisasi aris adalah:
· Adanya
kesatuan pimpinan, yang berarti setiap partisipan dalam organisasi dipimpin
oleh seorang pemimpin yang berada langsung diatasnya
· Adanya
hierarki kekuasaan yang jelas, yang berarti setiap individu dalam organisasi
adalah pemimpin dari tenaga kerja yang berada di bawahnya, dan menjadi
pelaksana terhadap atasannya.
b. Organisasi
Fungsional
Organisasi ini
memiliki konsep yang menempatkan pelaksanaan pekerjaan secara terpisah dan
setiap bagian memilik tanggungjawabnya masing-masing, namun tetap melakukan
koordinasi secara continiue dengan tujua agar pelaksanaan pekerjaan dapat
terselesaikan secara sempurna.
Menurut Faisal Affif dkk,
cirri-ciri organisasi fungsional adalah sebagai berikut:
· Adanya
pemisahan antara pimpinan bagian perencanaan (planning) dalam pelaksanaan kerja
dan mandor kelompok dari pekerjaan administrative
· Adanya
hubungan langsung antara bagian perencanaan dan petugas pelaksana, sehingga
setia petunjuk dan pengarahan dapat disampaikan langsung kepada para pelaksana
tanpa melalui pimpinan pelaksanaan
· Adanya
pembagian tugas pimpinan yang berkaitan dengan pengawasan pelaksanaan pekerjaan
Organisai
Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
A. Organisasi
sistem tertutup
Organisasi yang
menganut konsep sistem tertutup adalah organisasi tersebut tidak memiliki tingkat
interaksi yang tinggi dengan lingkungan luar. Bahkan organisasi dengan sistem
seperti ini cederung mengambil peran yang jauh dari lingkungan luar. Akibat
yang diperoleh organisasi seperti ini cenderung lebih kaku, dan itu
terakumulasi dalam bentuk kebijakan yang dihasilkan. Dampak lebih jauh akan
terasa pada saat organisasi ini mengalami berbagai bentuk masalah, seperti
demonstrasi karyawan, pemogokan kerja, kecelakaan kerja dan sebagainya.
B. Organisasi
sistem terbuka
Organisasi dengan
sistem terbuka adalah organisasi yang memiliki tingkat interaksi dengan
lingkungan luar. Dan organisasi dengan sistem terbuka seperti ini cenderung
interaktif dan dinamis dalam menanggapi setiap bentuk peruahan yang terjadi.
Konsep yang dianut dalam sistem organisasi ini cenderung mengedepankan
kebersamaan dan memiliki tinggi pada lingkungan bisnis, baik lingkungan
internal dan eksternal.
K.
Struktur
organisasi
Struktur
organisasi merupakan suatu rangka kerjasama dari berbagai bagian menurut pola
yang menghendaki adanya tertib, penyusunan yang logis dan hubungan yang serasi.
Jadi dalam suatu struktur organisasi terdapat rangka yang menunjukkan segenap
tugas pekerjaan untuk mencapai tujuan organisasi, hubungan antara
fungsi-fungsi, serta wewenang tanggung jawab tiap anggota organnisasi.
Terbentuknya Organisasi Karena
adanya diantara lain disebabkan oleh:
a) Keperluan manusia
b) Dorongan orang bekerja
Tidak semua keperluan manusia (needs) dapat dipenuhi seorang diri untuk itu perlu organnisasi
(berorganisasi)
Organisasi
Formal Dan Informal
Organisasi Formal adalah organisasi
yang mempunyai struktur yang jelas , pembagian tugas yang jelas , serta tujuan
yang di tetapkan secara jelas.
Organisasi Informal adalah
organisasi yang akan timbul apabila anggota organisai formal merasa
keinginannya tidak terpenuhi oleh
organisasi formal. Hubungan antara organisasi formal dan informal bersifat
berbanding terbalik “Semakin tinggi
tingkat kepuasan pegawai, maka semakin kecil tingkat kemungkinan munculnya atau terbentuknya organisasi informal
Adapun
unsur-unsur organisasi secara terperinci adalah:
1. Man
(orang-orang), dalam
kehidupan organisasi atau ketata lembagaan sering disebut dengan istilah
pegawai atau personnel. Pegawai atau personnel terdiri dari semua anggota atau
warga organisasi, yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari unsur
pimpinan (administrator) sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi,
para manajer yang memimpin suatu unit satuan kerja sesuai dengan fungsinya
masing-masing dan para pekerja (non management/workers). Semua itu secara
bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
2. Kerjasama,
merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan yang dilakukan
secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, semua
anggota atau semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi
administrator, manajer, dan pekerja (workers), secara bersama-sama merupakan
kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
3. Tujuan,
merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang apa yang
akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa
yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai
melalui prosedur, program, pola (network), kebijaksanaan (policy), strategi,
anggaran (budgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah
ditetapkan.
4. Peralatan (Equipment),
merupakan Unsur yang keempat yaitu peralatan atau equipment yang terdiri dari
semua sarana, berupa materi, mesin-mesin, uang, dan barang modal lainnya
(tanah, gedung/bangunan/kantor).
5. Lingkungan
(Environment), Faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan
teknologi. Yang termasuk
dalam unsur lingkunga:
1. Kondisi atau
situasi, yang secara langsung maupun secara tidak langsung berpengaruh terhadap
daya gerak kehidupan organisasi, karena kondisi atau situasi akan selalu
mengalami perubahan.
2. Tempat atau
lokasi, sangat erat hubungannya dengan masalah komunikasi dan transportasi yang
harus dilakukan oleh organisasi.
3. Wilayah
operasi yang dijadikan sasaran kegiatan organisasi. Wilayah operasi dibedakan
menjadi :
a. Wilayah
kegiatan, yang menyangkut jenis kegiatan atau macam kegiatan apa saja yang
boleh dilakukan sesuai dengan tujuan organisasi.
b. Wilayah jangkauan, atau wilayah geografis atau wilayah
teritorial, menyangkut wilayah atau daerah operasi organisasi.
c. Wilayah personil, menyangkut semua pihak (orang-orang,
badan-badan) yang mempunyai hubungan dan kepentingan dengan organisasi.
d. Wilayah
kewenangan atau kekuasaan, menyangkut semua urusan, persoalan, kewajiban,
tugas, tanggung jawab dan kebijaksanaan yang harus dilakukan dalam batas-batas
tertentu yang tidak boleh dilampaui sesuai dengan aturan main yang telah
ditetapkan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
e. Kekayaan
Alam, Yang termasuk dalam kekayaan alam ini misalnya keadaan iklim, udara, air,
cuaca (geografi, hidrografi, geologi, klimatologi), flora dan fauna.
L.
Fungsi Tujuan Organisasi
Patokan bagi kegiatan-kegiatan yang
ada dalam organisasi. Melalui
penggambaran hasil-hasil di waktu yang akan datang. Fungsi tujuan
memberikan arah dan pemusatan kegiatan organisasi mengenai apa yang harus dan
tidak harus dilakukan.
a. Sumber Legitimasi
Dengan meningkatkan kemampuan kegiatan-kegiatan yang
dilakukan,berguna untuk meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan
sumber daya dan dukungan dari lingkungan di sekitarnya.
b. Standar pelaksanaan
Jika tujuan dinyatakan secara jelas dan dipahami, akan
memberikan standar langsung bagi penilaian pelaksanaan kegiatan organisasi.
Setelah organisasi menetapkan tujuan dalam bidang yang dapat dikuantifikasikan.
c. Sumber Motivasi
Untuk
mendorong anggota lainnya dalam melaksanakan tugas, misalnya dengan memberikan
intensif bagi anggota yang melaksanakan tugasnya dengan baik, menghasilkan
produk di atas standar dan lain sebagainya yang akhirnya dapat mendorong para
anggota lainnya.
d. Dasar Rasional Pengorganisasian
Tujuan
organisasi merupakan suatu dasar perancangan organisasi yang saling
berinteraksi dalam kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan.
Tujuan
organisasi harus dirumuskan dan ditetapkan dengan jelas. Hal ini penting karena:
a. Tanpa tujuan
yang jelas maka organisasi tidak akan mempunyai arah.
b. Tanpa tujuan
yang jelas, organisasi tidak ada artinya dan hanya akan menimbulkan pemborosan
belaka.
c. Tujuan yang
jelas akan mempermudah dalam menentukan bentuk dan struktur organisasi.
d. Tujuan yang jelas akan
mempermudah dalam menentukan jumlah dan penempatan pegawai.
e. Tujuan yang
jelas akan memberikan perangsang kerja pada para anggota organisasi.
f. Tujuan
yang jelas akan mempermudah pelaksanaan koordinasi, karena mereka menyadari
bahwa semua anggota organisasi bekerja ketujuan yang sama, yaitu tujuan
organisasi.
g. Tujuan yang
jelas merupakan awal dari penetapan strategi. Siasat, metode, dan prosedur yang akan dipergunakan.
h. Tujuan yang
jelas merupakan dasar dari pada organisasi untuk bergerak.
i. Dalam
menetapkan tujuan organisasi hendaknya hal-hal berikut diperhatikan:
1. Tujuan haarus
selalu ditinjau kembali untuk disesuaikan dengan perkembangan keadaan dan
perkembangan organisasi.
2. Tujuan
organisasi harus dapat dimengerti dan dipahami oleh setiap anggota, dan
dicamkan benar-benar, sedalam-dalamnya dalam jiwa mereka.
3. Tujuan organisasi harus dapat
diterima oleh para anggota. Apabila tujuan organisasi itu dapat diterima oleh
para anggota, hal ini berarti para anggota organisasi mempunyai keyakinan bahwa
tujuan pribadi mereka pun akan dapat tercapai sehingga tujuan mereka dapat
dengan mudah digerakkan.
4. Dalam
merumuskan tujuan hendaknya dibedakan antara tujunutama, tujuan sekunder, tujun
jangka panjang, tujuan jangka pendek, tujuan jangka menengah, tujuan organisasi
dan tujuan pribadi.
5. Tujuan utama
atau yang disebut juga tujuan pokok atau tunggal yang menyebab kan timbulnya
organisasi dan yang menjadi dasar dibentuknya organisasi.
Menurut jenis organisasi yang didirikan,tujuan utama atau tujuan pokok dapat dibedakan menjadi beberapa macamantara lain:
a. Keuntungan,
tujuan untuk memberikan kesejahteraan bagi para angota, ujuan untuk
memberikan kesejahteraan masyarakat dalam pemberian pelayanan kepentingan umum,
misalnya: telekomunikasi (dalam bidang komunikasi), Bank Tabungan Negara
(persero) (dalam bidang penyediaan kredit perumahan rakyat), Perusahaan Air
minum (dalam penyediaan air bersih).
b. Jangka Panjang: merupakan tujuan akhir yang hendak
dicapai oleh suatu organisasi. Kadang-kadang tujuan akhir merupakan tujuan
abstrak karena kurang jelas. Misalnya tujuan masyarakat adil dan makmur. Sangat
sulit untuk menggambarkan bagaimana bentuk dan wujud dari pada masyarakat adil
dan makmur tersebut. Tujuan jangka panjang dapat pula diukur dengan jangka
waktu yang dipergunakan untuk mencapai tujuan akhir, misalnya waktu 25 tahun
sampai dengan 30 tahun.
c. Tujuan Organisasi dan Tujuan Pribadi:
1. Tujuan organisasi adalah tujuan yang
telah ditentukan dalam konsep tujuan organisasi oleh organisasi yang
bersangkutan.
2. Tujuan pribadi merupakan tujuan
setiap individu yang ada dalam organisasi. Pada dasarnya setiap individu yang
ada dalam organisasi sudah mempunyai konsep tentang tujuan pribadi. Antara
tujuan pribadi dan tujuan organisasi harus ada kesesuaian sehingga akan memperoleh
manfaat timbal balik.
M. Manfaat
Organisasi
Beberapa manfaat organisasi yaitu:
a. Organisasi
sebagai penuntun pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan akan lebih efektif dengan
adanya organisasi yang baik.
b. Organisasi
dapat mengubah kehidupan masyarakat. Contoh dari manfaat ini ialah, jika
organisasi bergerak di bidang kesehatan dapat membentuk masyarakat menjadi dan
memiliki pola hidup sehat. Organisasi Kepramukaan, akan menciptakan generasi
mudah yang tangguh dan ksatria.
c. Organisasi
menawarkan karier. Karier berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan. Jika
kita menginginkan karier untuk kemajuan hidup, berorganisasi dapat menjadi
solusi.
d. Organisasi
sebagai cagar ilmu pengetahuan. Organisasi selalu berkembang seiring dengn
munculnya fenomena-fenomena organisasi tertentu. Peran penelitian dan
pengembangan sangat dibutuhkan sebagai dokumentasi yang nanti akan mengukir
sejarah ilmu pengetahuan.
N.
Hubungan Antara Administrasi Organisasi dan Manajemen
1. Dalam melaksanakan administrasi,
seorang administratur dibantu oleh orang-orang yang bekerjasama dalam
menjalankan tugas-tugas dan tugas-tugas tersebut harus diselaraskan dan
dipadukan agar mengarah pada tujuan yang ingin dicapai.
2. Kerjasama orang-orang dalam mencapai
tujuan, perlu disusun dan diatur, dan untuk itu administrasi memerlukan
organisasi.
3. Karena dalam admnistrasi yang
dihadapi adalah orang-orang yang berkerjasama dengan akal dan perasaannya
dengan menggunakan alat-alat dan materi lainnya, maka orang-orang perlu
digerakkan menuju sasaran yang akan dicapai, untuk itu diperlukan manajemen.
4. Dari uraian di atas, maka
administrasi modern dapat diartikan secara luas yaitu meliputi organisasi dan manajemem.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Manajemen adalah
suatu ilmu yang mempelajari secara komprehensif tentang bagaiamana mengarahkan
dan mengelola orang-orang dengan berbagai latar belakang yang berbeda-beda
dengan tujuan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Organisasi merupakan alat
atau wadah atau tempat manager, karyawan atau sekelompk orang melakukan kegiatan-kegiatannya
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan pengorganisasian adalah
proses kegiatan penyusunan anggota dalam bentuk struktur organisasi sesuai
dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya.
Hubungan Antara Administrasi Organisasi Dan Manajemen yaitu: Dalam melaksanakan
administrasi, seorang administratur dibantu oleh orang-orang yang bekerjasama
dalam menjalankan tugas-tugas dan tugas-tugas tersebut harus diselaraskan dan
dipadukan agar mengarah pada tujuan yang ingin dicapai,Kerjasama orang-orang
dalam mencapai tujuan, perlu disusun dan diatur, dan untuk itu administrasi
memerlukan organisasi, Karena dalam admnistrasi yang dihadapi adalah
orang-orang yang berkerjasama dengan akal dan perasaannya dengan menggunakan
alat-alat dan materi lainnya, maka orang-orang perlu digerakkan menuju sasaran
yang akan dicapai, untuk itu diperlukan manajemen, Dari uraian di atas, maka
administrasi modern dapat diartikan secara luas yaitu meliputi organisasi dan manajemen.
DAFTAR
PUSTAKA
Fahmi
irham,Manajemen teori kasus dan solusi,(Alfabeta,Bandung:2002)
Rosenzwi
E jemes,Manajemen dan Organisasi 1,(Alfabeta,Bandung:2002)
Kast
E.Fremont,Manajemen dan Organisasi 1,(Alfabeta,Bandung:2002)
Rosenzwi
E jemes,Manajemen dan Organisasi 2, (Alfabeta,Bandung:2012)
Kast
E.Fremont,Manajemen dan Organisasi2,(Alfabeta,Bandung:2012)
Http://
nadiyyazummi.blogspot.com
Manajemen adalah suatu ilmu yang mempelajari secara komprehensif tentang bagaiamana mengarahkan dan mengelola orang-orang dengan berbagai latar belakang yang berbeda-beda dengan tujuan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Organisasi merupakan alat atau wadah atau tempat manager, karyawan atau sekelompk orang melakukan kegiatan-kegiatannya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan pengorganisasian adalah proses kegiatan penyusunan anggota dalam bentuk struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya.
BalasHapus