Hujan
Seperti menunggu turunnya hujan. Rasanya akan sangat
melelahkan, jika menunggu hujan di musin kemarau. Begitu tak dapat lagi aku
ungkapkan, kisah yang membuat ku tersadar akan kenyataan. Seperti butiran debu
yang terbang di terjang angin musim panas. Seperti krikil-krikil kecil yang
membeku di tengah dinginnya salju. Aku berharap sebingkai senyum kebahagian
mampu membingkai setiap langkah perjalanan ku. Sungguh bergitu rumit, sketsa
yang telah yang telah Allah persiapkan untuk ku. Namun bersyukur di balik ini
semua Allah semakin menguatkan iman ku. Mungkin aku belum bisa menerima
kenyataan ini. Aku masih begitu bersedih, hingga aku menganggap ini sebagai
mimpi. Entah, aku tak tahu mengapa aku begitu rapuh. Begitu rapuh, hingga aku tak
dapat bangun lagi. Kadang aku berfikir untuk berhenti, namun aku seperti merasa
ada aliran energi yang memaksa ku untuk tetap tinggal disini. Aku bersyukur,
setidaknya walau ini tidak sesuai dengan yang ku harapkan. Namun, aku bahagia
dengan usaha ku, setidaknya bukan seperti orang lain yang mendapatkan sesuatu
dengan mudah karena pengaruh atau kekuasaan, aku ingin mendapatkannya dengan
usaha dan kemampuan ku sendiri. Aku bahagia pernah merasakan pahitnya
perjuangan. Aku masih berdoa bila di akhir perjuangan ku nanti, aku mendapat
kado terindah dari tuhan. Semoga saja, itu bukan sekedar harapan semu.
Tidak ada komentar: