Senyuman mu (Prolog)

Desember 27, 2016
Senyuman mu

Prolog


Saat pagi menyapa ada seklumit harapan muncul. Bagai pancaran sinar matahari yang tenang namun tajam. Udara dingin yang berhebus lirih, dan embun pagi yang membeku. Terkadang ada suara burung-burung kecil bernyanyi. Menyanyikan bait-bait yang tidak ku mengerti. Suara tawa anak-anak kecil menuju sekolah. Sesekali terdengar suara deru kendaraan. Aroma teh dari dapur dan ibu yang tidak pernah lepas dari kebiasaan lamanya. Melatih gerakan tari di pagi hari, meski tak selincah dulu. Aku menarik nafas. Kisah ini bukan hanya tentang aku. Tapi tentang semua orang yang tetap tersenyum menghadapi kerasnya hidup. Tersenyum, dan alasan di balik senyuman itu. Ini tentang kita. Dimana kisah ini seperti tumpukan puzzle yang berserakan, yang saling terhubung tanpa kita sadari. Kisah yang menyimpan sejuta tawa, canda namun juga air mata kepedihan. Semoga aku, kamu dan kita semua dapat menyelami makna dari kisah ini. Kisah yang mengantarkan kita pada suatu hal yang tidak bisa kita hindari. Namun selalu ada cara untuk melewatinya, bukan dengan kebencian atau kemarahan. Namun dengan cinta dan senyuman. Senyuman yang membawa perdamaian.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.