Hijab story (asli kisah ku)

November 13, 2014
Alhamdulilah genap 1 tahun aku berhijab,ndak nyangka deh. rasanya baru kemarin memutuskan untuk berhijab,w ahh..jadi ingat masa dulu waktu awal memutuskan berhijab. masa yang begitu sulit sangking banyaknya cobaan.mulai dari di putus pacar,ada masalah sama teman,masalah sama orang di tempat psg sampai ujung ujungnya nilai psg aku yang jelek. padahal kalau masalah desain mendesain aku ndak terlalu buruk banget,kalau buruk ngapain aku di suruh desain. walaupun saat saat itu saat yang paling sulit untuk dijalani tapi,alhamdulilah berkat hijab aku bisa melalui semua itu walau sedikit depresi. tapi kalau di pikir pikir kenapa ndak dari dulu aja berhijab kadang kadang nyesel juga,tapi tak apalah nasi sudah menjadi bubur ndak akan bisa kembali menjadi nasi lagi. kalau ingat masa awal berhijab dulu rasanya kayak di sambar petir kayak tahu rasanya di sambar petir aja hehe. tapi mungkin rasanya beda beda tipis. banyak banget orang yang menghina aku waktu aku mutusin untuk berhijab tak terkecuali orang yang aku fikir bisa memberikan masukan dan semangatnya buat aku eeh. .malah menghina aku habis habisan. kadang ndak betah dengar perkataan mereka yang mojokin aku katanya aku berhijab hanya untuk acesoris, mentang metang sekarang trennya hijab, bahkan ada yang lebih parah lagi ngatain aku hanya merusak keindahan islam. what ?siapa yang mau merusak keindahan islam? Aku kan hanya menjalankan perintah Allah swt untuk menutup aurat,lagi pula itu keinginan dari hati bukan paksaan dari orang lain. kalau emang ada yang salah sama aku ya diingetin lah ndak usah ngata-ngtain gitu. lho koq jadi marah marah gini hehe. masa masa itu buat aku masa transisi dari aku yang nakal bin dugal menjadi pribadi yang lebih baik lagi. jadi wajar saja kalau aku membutuhkan dukungan dan motivasi dari mereka yang menurut ku lebih paham tentang agama bukan malah menghujat ku dengan kata pedas seperti itu. yang namanya perubahan kan ndak langsung 100% harus perlahan perlahan. aku mulai berhijab pakek jilbab paris yang tipis minta apun tapi sekarang jilbab ku lebih tebal dan lebih panjang. kalau ditanya udah maafin atau belum sebenernya udah tapi tetap saja hati masih sakit bin perih. tapi dari situ aku mengambil pelajaran bahwa sekeras apa pun masalah yang kita hadapi sekarang ada tuhan yang selalu bersama kita menyertai langkah kita dan menuntut kita menemukan jalan keluar dari masalah yang sedang kita hadapi karna, pada hakikatnya setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. sejak saat itu aku mencoba untuk membuktikan kepada mereka yang menghujat ku bahwa aku berhijab karna hati bukan untuk acesoris, bukan untuk menutupi kebusukan ku. sejak saat itu aku patahkan anggapan mereka yang katanya jilbab hati dulu baru jilbab fisik, lalu kalau jilbab hati dulu kapan fisik ini akan di jilbabi tak ada manusia yang sempurna di dunia ini mereka yang berhijab atau tidak pasti pernah berbuat dosa, malah dengan berhijab kita semakin dekat dengan Allah. dan insya allah dengan hijab pula kita bisa semakin lebih baik lagi. Maaf ya ceritanya kalau ndak nyambung satu sama lain. soalnya ini yang bikin cerita radak bingung bin mumet karna masih dag dig dug menunggu pengumuman kelulusan.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.